Lamongan, GNews – Desa saat ini tidak lagi menjadi objek semata, namun menjadi subjek krusial sebagai ujung tombak pembangunan nasional.
Berbagai kebijakan dan pembangunan yang dilakukan harus mampu menjawab permasalahan yang sedang terjadi.
Oleh karena itu, desa harus memiliki data yang lengkap dan akurat sehingga program-program yang ditawarkan menjadi tepat sasaran.
Sebagai salah satu upaya peningkatan sistem birokrasi yang ringkas dan efesien dalam menjalankan pembangunan daerah.
Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama Badan Pusat Statistik (BPS) mencanagkan program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) untuk membina, membangun, dan meningkatkan kompetensi aparatur desa agar mampu memahami statistik di Kabupaten Lamongan.
Sebanyak 27 desa dan 4 kelurahan di Kabupaten Lamongan dicanangkan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi sebagai pilot project Desa Cantik yang diharapkan tidak hanya mampu menjadi desa yang berdayaguna tetapi juga mampu mengembangkan desanya melalui data yang lengkap dan akurat.

Dari delapan indikator Monitoring Center for Prevention (MCP) monitoring yang dilakukan oleh bidang Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi (Korsupgah) KPK.